1. Pest-Rodent Control (Jasa Pengendalian Hama).
- Rodent Control (Pengendalian Hama Tikus) Baiting (Pengumpanan); dengan pemberian rodentisida berupa umpan makanan yang bisa dicampur dengan beras, roti kering, ebi dan jagung. Diletakkan ditempat khusus/box pada jalur-jalur tikus dengan jarak tertentu. Trapping (Perangkap); dengan memasang live trap (kurungan tikus) atau glue trap (perangkap lem) pada jalur-jalur tikus. Pengendalian ini digunakan pada area tertentu agar rodentisida tidak mengkontaminasi area sekitarnya. Ultrasonic trap; dengan meletakkan alat ultrasonic disekitar jalur-jalur tikus akan membuat tikus merasa tidak nyaman dan akan pergi. Treatment ini digunakan Sebagai pelengkap dari metode sebelumnya.
- Flying Control (Pengendalian Hama Terbang) Fogging (Pengasapan); yaitu pengasapan tebal yang bersifat racun contact yang dapat menjangkau tempat persembunyiannya. khusus area outdoor saja. Misting (Pengembunan); yaitu treatment yang berbentuk pengembunan halus sebesar 20 micron yang mampu bertahan di area indoor untuk mengendalikan penumpukan populasi nyamuk maupun lalat. Insect Baiting (pengumpanan); yaitu menggunakan umpan yang mengandung perangsang bau dan perangsang warna/penarik yang bersifat contact dan sistemik. Larvaciding (larvasida); yaitu aplikasi larvasida khusus untuk jentik-jentik nyamuk pada air menggenang atau sebagai pusat reproduksi nyamuk.
- Crwaling Control (Pengendalian Hama Merayap) Spraying (penyemprotan); yaitu melakukan penyemprotan yang terfokus pada bentuk struktur bangunan luar dan dalam bangunan dimana terdapat indikasi serangga merayap. Insect Baiting (pengumpanan); yaitu dengan menggunakan umpan yang berbentuk GEL yang mengandung perangsang bau dan perangsang warna/penarik yang bersifat contact dan sistemik. Insect vacuum; untuk mengendalikan populasi serangga merayap terutama induk dan telurnya sekaligus.
2. Termite Control (Jasa Pengendalian Hama Rayap).
- Pre Construction (Pra Konstruksi) Treatment Tahap I (pertama); dilakukan penyemprotan (spraying) merata pada seluruh tanah galian pondasi bangunan disemprot larutan termitisida dengan dosisi rata-rata sebanyak 5 liter per m larik. Treatment Tahap II (kedua); dilakukan penyemprotan (spraying) merata pada seluruh tanah bagian dalam bangunan disemprot larutan termitisida dengan dosisi rata-rata sebanyak 5 liter per m larik.
- Pasca Construction (Paska Konstruksi) Perlakuan terhadap tanah; dilakukan pengeboran (drilling) sepanjang pondasi bangunan dan sambungan lantai/rabatan gudang dan dilakukan injection termitisida kedalam lubang. Perlakuan terhadap kayu; dilakukan penyemprotan (spraying) merata pada seluruh rangka atap dan plafon yang terbuat kayu atau yang mengandung bahan selulosa yang belum dicat menggunakan metode extimasi kebasahan atau dengan dosis rata-rata 0,25 liter per m²
- Baiting System Method (Metode Sistem Umpan) Sistem umpan yang ditaruh di area sekitar bangunan yang terindikasi terkena serangan rayap. Metode ini adalah pro aktif dimana kita bisa menempatkannya pada area yang terlihat adanya rayap di atap, dinding, lantai (above ground) dan juga diletakkan didalam tanah (in ground). Umpan-umpan ini akan menarik rayap-rayap dan dapat mengeleminasi seluruh koloni yang ada.
- Intallation Pipe System (Instalasi Sistem Pipa) Dilakukan pemasangan instalasi pipa sebesar ½” sepanjang pondasi bangunan bagian dalam dan terdapat beberapa katub nozzle yang ditempatkan diarea luar bangunan. Dan nozzle tersebut disambungkan dengan pipa yang dialiri dengan larutan termitisida. Setelah selesai nozzle dapat ditutup kembali dan bisa dibuka kembali apabila akan melakukan treatment termite control ulang.
3. Fumigation (Jasa Pengendalian Hama Gudang).
- Fumigasi Container : Membasmi semua jenis serangga hama perusak kayu, rotan atau bahan lain yang siap diexport didalam container sebelum diberangkatkan menggunakan gas beracun Methyl Bromide (CH3Br) dengan durasi waktu 1 X 24 jam.
- Fumigasi Arsip Membasmi semua jenis serangga hama perusak kertas atau file-file arsip yang disimpan didalam gudang penyimpanan arsip dengan menggunakan gas beracun Methyl Bromide (CH3Br) atau Sulfur Floride (SO2F2) dengan durasi waktu 1X 24 jam
- Fumigasi Kapal Membasmi semua jenis serangga hama dan tikus pada kargo kapal untuk meningkatkan kualitas atau komoditi export terutama palawija dan lainnya serta meningkatkan pula kesehatan lingkungan dalam kapal.
- Fumigasi Gudang Membasmi semua jenis serangga hama dan tikus didalam gudang penyimpanan logistic beras, jagung, kayu, tembakau dengan menggunakan gas beracun Methyl Bromide (CH3Br) atau Sulfur Floride (SO2F2) dengan durasi waktu 1 X 24 jam maupun Postoxin (PH3) dgn durasi waktu 6 X 24 jam
4. Installation Control & Monitoring Equipment.
- yaitu memberikan perencanaan serta pemasangan baru peralatan yang menunjang pest management serta memenuhi standar HACCP (Hazzard Analysis Critical Control Point), FSSC, GMP, dan ISO untuk Comercial dan Industrial yang menjadi satu kesatuan kerja terhadap penempatan posisi strategis terhadap metode “entry of pest” dan menitik beratkan pada efektifitas dan segi efisiensi kegunaan peralatan pemasangan alat-alat pendukung untuk kegiatan monitoring dan evaluasi populasi hama tersebut.
5. Pest Management Consultant for Pre & Pasca
Construction.
- Pest Management merupakan suatu metode pengendalian hama yang menggabungkan berbagai metode pengendalian dengan prioritas pada penggunaan non kimia, seperti tindakan pencegahan (prevention), aplikasi (exclusion) dan sanitasi (sanitation) meningkatkan kebersihan lingkungan sekitar.
- Memberikan rekomendasi dan saran-saran secara keseluruhan tentang standarisasi pest management untuk struktur konstruksi bangunan atau gedung tersebut yang berfungsi untuk menghambat maupun menolak (repellent) datangnya hama melakukan segala aktivitasnya (berkembang biak, mencari makan dan beristirahat) di dalam gedung.
- Penataan yang baik pada ruangan yang diindikasikan menjadi sumber berkembang biaknya hama serta pemasangan physical barrier juga bisa sebagai salah satu cara pengendalian hama. Misalnya; Kecoa, lalat dan tikus lebih menyenangi ruangan atau suasana yang statis, dengan perubahan suasana ruangan/kamar secara periodic akan membuat hama